Pasta terakhir
Bang
Icha adalah seorang expert chef masakan Italy, sedangkan kakak adalah penulis
yang sangat gemar memasak. Tujuh tahun lalu takdir mempertemukan keduanya di
acara bazaar kuliner, acara yang awalnya tak akan jadi kakak kunjungi karena
harus melakukan workshop kepenulisan. Tapi,
Tuhan sudah menuliskan rencana untuk mempertemukan kakak dan Bang Icha
di acara itu. Beberapa jam sebelum pelaksanaan workshop dimulai, tiba-tiba
pihak panitia menginformasikan bahwa workshop kepenulisan dimundurkan ke minggu
berikutnya.
Senang
atau tidak bagi kakak, workshop batal tapi kakak jadi bisa menghadiri acara
kuliner yang sudah lama dinantikannya. Demo masak dari chef adalah daya tarik
utama bagi kakak, karena kakak sedang keranjingan masakan Italy terutama
Ravioli Pasta tiga rasa.
“Gimana
acara bazaar kulinernya, Kak?”
“Serrruu,
De!” jawab kakak sumringah di ujung telfon.
“Chef-nya
gimana?”
“Yaaa…
Gimana yaa…”
“Nggak
ada yang ala-ala ‘Guo Pin Chou atau
Dylan Guo’ berarti, ya?”
“Hahaaa…”
“Pastanya
enak tapi kan, Kak?”
“Untungnya!”.
Sejak
saat itu kakak mulai melakukan banyak riset tentang dunia kuliner, bukan hanya
riset mencari resep untuk menyalurkan kegemarannya memasak tapi juga riset
untuk bahan tulisannya.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar