NYALAK
“Apa sih? Apa sih? Ada apa sih?” sambil
memasukan brem ke dalam mulut, aku beralih dari kursiku ke jok tengah.
Bisma, Silly, Sienna, Gege dan Kafka serempak
memelototiku.
“Yeee!” aku langsung ambil posisi duduk di
samping Bisma “Pada kenapa sih? Kok pada tegang gitu? Kita kan baru habis
pulang liburan gitu loooohhh… Tapi mukanya malah pada ditekuk!”
Gege menepuk lututku yang kuangkat ke atas jok.
“Pada kenapa sih?”
“Kamu
waktu di hotel kemaren, di kamar nyalak?”
“Iya… Kan satu kamar ama Sienna, Silly dan
Gege!”
“Kamu ikut jalan, pas malam pertama nyampe?”
Aku hanya mengangguk.
“Naik becak nggak?”
“Nggak! Soalnya pas malem pertama langsung pada
jalan itu, aku kepisah dari Silly, Sienna dan Gege. Emang kenapa sih?”
“Selama jalan malam itu kamu sama siapa, Al?”
“Bareng Lutfi!”
“Lutfi?”
“Iya, Si Lutfi!”
Kafka, Bisma, Silly, Sienna dan Gege terlihat
langsung menghembuskan nafas bersamaan.
“Pada kenapa sih? Emang pada segitu khawatirnya
ya sama saya?” celetukku sambil kembali melanjutkan sisa brem.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar