Senin, 04 Mei 2015

“Ospek” Universitas Kota Tua ( 5 )




“Awalnya sama saja dengan kalian… Persyaratan ospek dengan meminjam istilah-istilah yang lazim digunakan dan tidak lazim ya…”
“Terus?”        
“Persyaratan pribadi, persyaratan kelompok…”
“Dibentak-bentak juga?”
“Iya lah… Dibentak-bentak itu sudah seperti menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan lagi… Itu tuh untuk me… me… Apa ya istilahnya?”
“Menggojlok mental kalian!” sambung Bang Atar.
“Apa itu menggojlok, Bang?”
“Iya itu lah pokoknya…”
“Melatih mental!”
“Yes, itu maksudnya!”
 “Terus ngapain lagi, Kak?”
“Ya sama dengan kalian… Bentak sana bentak sini… Awalnya emang sakit hati, tapi lama-lama malah geli sendiri… Denger mereka bentak-bentak terus, ngumpat-ngumpat terus, bahkan menghujat terus… Tapi yaa… “
“???”  
“Sebenernya pengen bilang… ‘Lah??? Itu maksudnya masih dan selalu buat saya?!’… Pengen banget bilang gitu!”
“Beneran bilang, Kak?”
“Tapi kalo beneran bilang kayak gitu, terus nanti seniornya pasti bilang ‘Apa? Emang kamu?!’… Pasti jawabnya kayak gitu kalo beneran bilang…”
“Terus-terus??”
“Terus nanti pasti ada lagi yang nambahin ‘Iya, emang siapa yang ngomongin situ?!’…”
“Serius, Kak?”
“Iya… Basi jawaban kayak gitu… Gemes sih, sebenernya pengen bener-bener bilang kayak gitu!”
“Tapi nggak, Kak?”
“Nggak lah… Dipikir lagi, kan ceritanya lagi diospek… Ya udahlah, ujung-ujungnya cengar-cengir aja geli sendiri lihat bentak-bentak dan  ngomong ini-itu, menghujat, memfitnah, berspekulasi, membentuk opini… Ditambah lagi, ‘para senior’ mulai bergosip tentang saya… ”
 “Hahaaa… Kita ngikut tips Kak Ellen deh!”
“Yahhhh….”
“Hehe… Terus?”
“Ya udah, sejak saat itu saya nggak pernah bisa lagi berhenti nulis…”
“Nggak pernah bisa berhenti nulis? Maksudnya gimana?”
“I don’t know… Saya harus jelasinnya kayak gimana biar kalian ngerti, tapi yaaa nggak pernah bisa lagi berhenti nulis sejak saat itu…”
“???”
“It’s like… I read, i watch movie but can’t stop writing… And i don’t know why?!!! Tapi saya nikmati saja dengan tetap berpikir positif…”
“Then?”
“Jadi ya dibikin tulisan aja tentang ‘ospek’ yang pernah saya alami waktu itu… Lengkap dengan jumlah seniornya, kalimat-kalimat yang digunakan, trik dan strategi mereka, tim apa aja yang ikut andil, peralatan, waktu… Detail deh pokoknya isi tulisan tentang ospek yang pernah saya alami waktu itu di salah satu surat kabar sebelum saya pindah ke Kota Tua …“
“Terus?”
“Dan banyak banget yang kasih support, responnya positif semua… Dari berbagai kalangan… Termasuk saran-saran dan nasihat untuk recovery pasca ospek, and it works,… Absolutely works! Menyenangkan juga rasanya ternyata bisa sharing atau berbagi seperti itu… ”
“Dan yang terpenting, fakta-data-gosip-opini sudah terungkap dan  terangkat secara utuh menyeluruh ke permukaan, Len?!!”
“Iya sih, Bang… Diungkap dan diangkat secara utuh menyeluruh ke permukaan… ”
“So???” Bang Atar lalu tersenyum.
“Dan kuncinya cuma satu…”
“Apa, Kak???”
“Tetap lihat dari sudut pandang positif dan tetap berpikiran positif!!!”
“Itu aja, Len?”
“Kurang lebih itu aja, sebagai orang yang pernah mengalami dan melewati masa-masa ospek… !!!”.


***

-    dee jp - 


Tidak ada komentar: