“Awalnya
sama saja dengan kalian… Persyaratan ospek dengan meminjam istilah-istilah yang
lazim digunakan dan tidak lazim ya…”
“Terus?”
“Persyaratan
pribadi, persyaratan kelompok…”
“Dibentak-bentak
juga?”
“Iya
lah… Dibentak-bentak itu sudah seperti menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan
lagi… Itu tuh untuk me… me… Apa ya istilahnya?”
“Menggojlok
mental kalian!” sambung Bang Atar.
“Apa
itu menggojlok, Bang?”
“Iya
itu lah pokoknya…”
“Melatih
mental!”
“Yes,
itu maksudnya!”
“Terus ngapain lagi, Kak?”
“Ya
sama dengan kalian… Bentak sana bentak sini… Awalnya emang sakit hati, tapi
lama-lama malah geli sendiri… Denger mereka bentak-bentak terus, ngumpat-ngumpat
terus, bahkan menghujat terus… Tapi yaa… “
“???”
“Sebenernya
pengen bilang… ‘Lah??? Itu maksudnya masih dan selalu buat saya?!’… Pengen
banget bilang gitu!”
“Beneran
bilang, Kak?”
“Tapi
kalo beneran bilang kayak gitu, terus nanti seniornya pasti bilang ‘Apa? Emang kamu?!’…
Pasti jawabnya kayak gitu kalo beneran bilang…”
“Terus-terus??”
“Terus
nanti pasti ada lagi yang nambahin ‘Iya, emang siapa yang ngomongin situ?!’…”
“Serius,
Kak?”
“Iya…
Basi jawaban kayak gitu… Gemes sih, sebenernya pengen bener-bener bilang kayak
gitu!”
“Tapi
nggak, Kak?”
“Nggak
lah… Dipikir lagi, kan ceritanya lagi diospek… Ya udahlah, ujung-ujungnya
cengar-cengir aja geli sendiri lihat bentak-bentak dan ngomong ini-itu, menghujat, memfitnah, berspekulasi,
membentuk opini… Ditambah lagi, ‘para senior’ mulai bergosip tentang saya… ”
“Hahaaa… Kita ngikut tips Kak Ellen deh!”
“Yahhhh….”
“Hehe…
Terus?”
“Ya
udah, sejak saat itu saya nggak pernah bisa lagi berhenti nulis…”
“Nggak
pernah bisa berhenti nulis? Maksudnya gimana?”
“I
don’t know… Saya harus jelasinnya kayak gimana biar kalian ngerti, tapi yaaa
nggak pernah bisa lagi berhenti nulis sejak saat itu…”
“???”
“It’s
like… I read, i watch movie but can’t stop writing… And i don’t know why?!!!
Tapi saya nikmati saja dengan tetap berpikir positif…”
“Then?”
“Jadi
ya dibikin tulisan aja tentang ‘ospek’ yang pernah saya alami waktu itu… Lengkap
dengan jumlah seniornya, kalimat-kalimat yang digunakan, trik dan strategi
mereka, tim apa aja yang ikut andil, peralatan, waktu… Detail deh pokoknya isi
tulisan tentang ospek yang pernah saya alami waktu itu di salah satu surat kabar sebelum
saya pindah ke Kota Tua …“
“Terus?”
“Dan
banyak banget yang kasih support, responnya positif semua… Dari berbagai
kalangan… Termasuk saran-saran dan nasihat untuk recovery pasca ospek, and it
works,… Absolutely works! Menyenangkan juga rasanya ternyata bisa sharing atau
berbagi seperti itu… ”
“Dan
yang terpenting, fakta-data-gosip-opini sudah terungkap dan terangkat secara utuh menyeluruh ke
permukaan, Len?!!”
“Iya
sih, Bang… Diungkap dan diangkat secara utuh menyeluruh ke permukaan… ”
“So???”
Bang Atar lalu tersenyum.
“Dan
kuncinya cuma satu…”
“Apa,
Kak???”
“Tetap
lihat dari sudut pandang positif dan tetap berpikiran positif!!!”
“Itu
aja, Len?”
“Kurang
lebih itu aja, sebagai orang yang pernah mengalami dan melewati masa-masa
ospek… !!!”.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar