Malam itu Silly bilang sakit perut, Silly
meminta Gege mengantarnya ke guru untuk meminta obat. Maka selang beberapa
waktu, hanya tinggal aku dan Sienna di kamar.
Aku mengunci pintu kamar setelah mengirim pesan
singkat kalau kamar aku kunci. Jadi
sekembalinya Silly dan Gege kalau mengetuk pintu masih belum berhasil
membangunkan aku dan Sienna, tinggal telfon saja karena volume ringtone ponsel
sudah aku buat maksimal. Gege membalas pesan singkat yang kukirim hanya dengan
menjawab ‘Ya!’. Aku dan Sienna pun segera tidur.
Entah pukul berapa setelah berhasil terlelap,
aku terbangun. Pintu kamar terbuka, muncul Silly dari balik pintu. Setengah
sadar aku menyapanya.
“Gimana sakit perutnya, Sil?” tanyaku sambil
menguap.
“Lumayan, Al!” jawab Silly singkat.
“Tapi
masih?” tanyaku lagi.
Silly menggelengkan kepalanya lalu tersenyum ke
arahku, tanpa bicara lalu dia duduk di ujung tempat tidurku.
“Belum ngantuk, Sil?” tanyaku singkat sambil
kembali menguap.
Silly hanya menggelengkan kepalanya.
Aku masih setengah sadar. Sesekali terpejam,
sesekali tak sadar dalam pelukan guling dan sesekali berusaha membuka mata
menemani Silly.
“Tidur aja, Al!” ucap Silly lalu memandangku
tersenyum.
Aku menguap untuk kesekian kalinya, mataku
sudah tak kuat untuk basa-basi lagi “Iya, aku tidur duluan yah!”
Silly mengangguk dan tersenyum.
Setelah aku merebahkan kembali badanku, aku
melihat Silly berdiri dari ujung tempat tidurku dan masuk kamar mandi.
Lelah dan kantuk yang tak tertahankan membuatku
berhasil kembali masuk ke alam mimpi dalam sekejap. Hingga tak berapa lama,
ponselku berdering dan sinarnya menyilaukan mata. Tertera nama Gege di layar
ponselku.
“Apa, Ge?” jawabku dengan suara parau.
“Buka pintu, Al!” lalu Gege menutup telfon.
Aku hanya tahu kalau aku harus membukakan pintu
untuk Gege yang tadi keluar mengantar Silly untuk mengobati sakit perutnya.
Mataku masih sulit untuk dibuka sepenuhnya, sambil memeluk guling aku menuju
pintu dan membuka kunci.
“Sienna udah tidur?” tanya Silly.
“Hmh!” jawabku singkat.
Setengah sadar, sebelum kembali masuk ke alam
mimpi, aku hanya melihat Gege dan Silly masuk kamar kemudian menutup pintu
kamar dan kembali menguncinya. Aku tidak tahu lagi apa yang terjadi karena
kepala mulai terasa berat, hingga esok paginya kami sarapan di restoran hotel.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar