Sabtu, 02 Mei 2015

“Ospek” Universitas Kota Tua ( 3 )




Ketujuh-tujuhnya langsung bercerita tanpa perlu aku ajukan pertanyaan. Mulai dari awal persiapan yang dilakukan masing-masing hingga akhirnya sampai di tempat berkumpul kelompok. Banyaknya persyaratan yang diberikan para senior, justru malah membuat kelompok semakin solid dalam kerjasama. 
“Tapi aneh-aneh persyaratannya, Kak!”
“Harus!”                                                           
“Kok harus?”                                 
“Kalo nggak aneh, bukan persyaratan ospek namanya!”
Mereka langsung tertawa dan mengangguk-angguk.
Wajah-wajah baru, aku suka melihat wajah-wajah baru berseri menjemput fase yang lebih tinggi lagi. Sebelumnya mereka mengenakan seragam putih abu, kemudian memasuki fase ospek universitas. Seragam putih abu mulai dihiasi atribut-atribut aneh, perlengkapan ospek sebagai persyaratan yang senior berikan.
Lepas ospek, “kehidupan” baru pun dimulai. Mengenal lebih banyak lagi individu, lebih banyak lagi karakter dan kegiatan. Tapi justru, ospek menjadi masa yang paling berkesan bagiku. Karena dari sana lah aku belajar banyak hal, mengenalkanku pada banyak hal, hingga aku menjadi seperti sekarang. Ospek, mempertemukanku dengan ‘dunia’-ku yang sesungguhnya.
“Udah ngapain aja ospek-nya?”
“Dibentak-bentak!” jawab ketujuhnya kompak.
“Haha… Kayak gimana?”
“Iya, tadi lagi baris gitu tiba-tiba muncul beberapa mahasiswa yang mukanya pake masker gitu… Terus nyuruh kita nunduk sambil bentak-bentak!”
“Terus?”
“Tapi terus, di fakultas lain ada yang ngelawan deh kayaknya!”
“Tahu dari mana?”
“Iya, soalnya kedengeran senior yang pake masker itu ada yang teriak gini ‘ada yang ngelawaaaannnn…!!!’ terus beberapa senior yang pake masker yang baris di depan barisan kita-kita langsung pada teriak ‘tarik! tarik!’… gitu, Kak!”
Aku melihat Bang Atar hanya menggeleng-gelengkan kepala.
“Kalian?”
“Kita sih diem aja, yah?”
“Iyaaaa!!!” jawab keenam mahasiswa lainnya.
“Kenapa?”
“Nggak kita dengerin terlalu serius juga bentak-bentak mereka… Hehe…!!!”
“Ckckck!”.


***

-    dee jp - 



Tidak ada komentar: