Kamis, 21 Mei 2015

Nyalak ( 12 )




“Bertahun-tahun aku terus menyembunyikan “dunia”-ku itu, karena takut dibilang aneh, kan… Berdialog sendiri, berkhayal, berimajinasi…”
“Selama bertahun-tahun?”
“Iya, selama bertahun-tahun… Hingga akhirnya, aku bertemu  seseorang…”
“Bertemu seseorang?”                                        
“Iya… Tiba-tiba di tengah obrolan, beliau mengatakan bahwa beliau memiliki kebiasaan berbicara sendiri atau berdialog sendiri dari sejak kecil… Bekhayal, berimajinasi, menciptakan karakter dan tokoh-tokoh… Maka beliau mulai menulis cerita sejak saat itu…”
“Terus???”
“Kaget lah… Benar-benar tidak percaya saat itu dengan apa yang beliau sampaikan… Hingga beliau pun mulai bercerita tentang pengalamannya… Dan semua yang beliau sampaikan saat itu adalah pengalaman yang aku juga melaluinya… Aku berimajinasi, berkhayal, memiliki kebiasaan berdialog sendiri, membaca cerita, fiksi, menciptakan tokoh, karakter…”
“Terus?”
“Dari sana aku mulai mencari dan mempelajari banyak hal lagi… Aku mulai lebih banyak lagi membaca, memperbanyak referensi… Film, buku, tulisan dan mulai kembali coba merefleksikannya dalam bentuk cerita juga seperti yang beliau lakukan…“
“Dan?”
“Hingga akhirnya aku menonton salah satu film, tentang seseorang dengan dunia khayal-nya yang memang tidak setiap orang bisa mengerti… Tapi dia tetap bercerita, mendongeng… Sampai berpuluh-puluh kali aku menonton film itu, dan aku cuma bilang “is that real???”… karena aku mengalami semua itu juga…”
“Terus?”                                       
“Aku mulai semakin mencari dan mempelajari banyak hal lagi… Mulai merealisasikan semuanya ke dalam bentuk tulisan lagi… Menuangkan tokoh-tokoh imajinasiku ke dalan bentuk cerita tertulis… Hingga aku tahu, ternyata aku tidak sendiri, bukan aku saja yang mengalaminya…”
“Maksud kamu?”
“Sejauh yang aku pelajari sampai saat ini, orang-orang yang memiliki dunia imajinasi sepertiku, bukan hanya merealisasikannya ke dalam bentuk tulisan dan cerita… Ada yang merealisasikannya ke dalam bentuk lukisan, pahatan, patung, dunia arsitek, seni peran, gambar…”
“Terus?”
“Ternyata aku tidak sendiri, bukan hanya aku… dan tidak takut lagi untuk mengungkap “dunia”-ku itu…”.


***

-    dee jp - 


Tidak ada komentar: