“Terus… Khayalan atau imajinasi pertama dari
“dunia”-ku yang aku coba mulai realisasikan ke dalam bentuk tulisan, cerita
pertamaku…”
“Waktu sekolah dasar???”
“Iya…”
“Kamu tulis???”
“Iya, tapi hanya untuk diri sendiri lebih tepatnya…”
“Cerita apa?”
“Jadi di cerpen pertamaku itu, sekitar kelas
berapa ya… Di bawah kelas lima atau kelas empat sekolah dasar kalau tidak
salah…”
“Apa?”
“Disitu ceritanya aku di dalam rumah menemukan
pintu menuju ruang bawah tanah… Terus dengan berbekal sebuah lampu senter,
akhirnya aku memutuskan untuk menyusuri lorongnya… Lorong bawah tanah itu
sangat gelap, benar-benar gelap dan dingin… Tapi aku memutuskan untuk terus
berjalan, karena aku ingin tahu lorong ini terhubung sampai mana…”
“Then?”
“Hingga akhirnya aku menemukan ujung dari lorong
tersebut, ada sebuah tangga disana…”
“Terus?”
“Terus, aku naik… Di atasnya terdapat sebuah
ruangan kecil, seperti rumah pohon… Karena sudah tidak lagi gelap, lampu senter
pun aku matikan… Kemudian, aku membuka pintu yang ada di depanku… Dan
whoaallaahh… Ruangan itu ternyata berada di dalam sebuah pohon raksasa, dengan
daun yang sangat lebat…”
“Then?”
“Aku keluar dari ruangan itu… Banyak orang
berlalu lalang, banyak juga anak-anak seusiaku yang sedang bermain, tapi pakaian
yang mereka kenakan berbeda dengan pakaianku atau layaknya pakaian anak-anak
seusiaku… Aku hanya pernah melihat pakaian-pakaian itu di dalam buku… Foto
pakaian anak-anak di masa lampau… “
“Terus?”
“Setelah itu aku kembali ke rumah, aku buka
buku-buku dari ruang kerja ayahku… Foto-foto masa lampau, foto anak-anak di
jaman dulu, di jaman kolonial… Lalu, ruangan di depan rumah pohon tadi itu
dimana???... Berhari-hari aku kembali lagi dan lagi ke ruang bawah tanah itu,
menuju rumah pohon… Aku mulai bertemu dan berkenalan dengan anak-anak seusiaku
disana… Kami mulai bermain, bercanda… Tapi aku tidak bisa mengajak
teman-temanku yang lain, tidak bisa mengajak orang lain kesana, hanya aku saja
yang bisa keluar masuk tempat itu…”
“Terus?”
“Udah!”
“Sampe situ aja ceritanya?”
“Iya, nggak selesai… Aku juga lupa bukunya ada
dimana… Mungkin sudah dibuang… Dan sejak saat itu, aku mulai berusaha
menyembunyikan “dunia”-ku itu…”
“Kenapa?”
“Karena takut, takut dengan anggapan orang, orang
lain pasti akan menganggapku aneh… Meski dengan “dunia”-ku itu… aku jadi tidak
pernah merasa sendiri… ”
“???”.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar