Minggu, 19 April 2015

Tirta Sumijoyo ( 8 )



Tak ada suara yang terdengar, dialog terhenti saat perut yang lapar mulai diisi. Lidah tak akan bohong dalam mengecap rasa, meski tanpa suara. Karena hati selalu tahu apa yang lidah rasakan, entah itu asin, pahit, manis atau asam. Bibir akan reflek merekahkan senyum, ketika rasa lezat hadir melintas di lidah.
Nek Sumi benar, masakan khas ibu yang seorang anak rindukan, tak akan bisa digantikan masakan termahal di belahan bumi mana pun. Aku melihat itu melalui raut wajah Tirta ketika menyeruput sup dan mencicip makanan tambahan lainnya.


***

-    dee jp - 


Tidak ada komentar: