Tak
ada suara yang terdengar, dialog terhenti saat perut yang lapar mulai diisi.
Lidah tak akan bohong dalam mengecap rasa, meski tanpa suara. Karena hati
selalu tahu apa yang lidah rasakan, entah itu asin, pahit, manis atau asam.
Bibir akan reflek merekahkan senyum, ketika rasa lezat hadir melintas di lidah.
Nek
Sumi benar, masakan khas ibu yang seorang anak rindukan, tak akan bisa
digantikan masakan termahal di belahan bumi mana pun. Aku melihat itu melalui
raut wajah Tirta ketika menyeruput sup dan mencicip makanan tambahan lainnya.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar