“Kopiiii…”
Tirta
tersenyum, tapi matanya tak lagi berkedip sebelah. Mungkin karena tadi diomeli
Nek Sumi, atau karakter aslinya memang yang ini. Sedangkan tadi, Tirta hanya
senang membercandai Nek Sumi.
Aku
meletakkan kopi satu per satu, tidak boleh sampai tertukar karena tidak semua
kopi memakai gula. Selagi asap masih mengepul, jangan buat cangkir kopimu
menunggu.
“Tutup
sebelah pintu ke teras belakang, Tirta!” pinta Nek Sumi.
“Jangan!”
“Kenapa?”
Kakek
Arthur tersenyum “Bau tanah yang tersiram air hujan, merupakan kebahagiaan
kecil untukku…”
“Boleh
aku menyela?”
Ketiganya
lalu menoleh padaku.
“Aku
juga sangat menyukai bau tanah yang baru tersiram air hujan…”
“Bau
yang sangat khas, bukan?”
Aku
mengangguk setuju.
“Jadi
jangan biarkan kopi ini dingin!” Tirta mengaduk kembali cangkir kopinya.
Nek
Sumi hanya tersenyum.
Dan
aku mulai menyeruput kopi hitamku, sambil menikmati udara segar dari halaman
belakang.
Flat
ini ternyata memiliki halaman belakang yang luas, halaman belakang yang tidak
semua penghuni flat bisa melihatnya. Hanya penghuni lantai satu yang memiliki
akses ke halaman belakang, dengan kata lain, hanya pemilik flat yang memiliki
akses ke tempat ini. Karena tidak ada jendela yang menghadap ke belakang, jadi
penghuni lantai dua sampai empat tidak memiliki akses ke tempat ini.
Tadinya
aku pikir bangunan flat ini tepat ber-belakangan dengan bangunan lainnya,
karena itu hanya memiliki jendela yang menghadap ke halaman depan. Tapi
ternyata tidak, itu hanya trik yang digunakan di bangunan ini. Entah dengan
flat-flat lainnya, hanya saja, semua bangunan flat di blok ini memang memiliki
bentuk bangunan dan halaman depan yang serupa.
“Hanya
ada jendela yang menghadap ke halaman depan?”
“Hmh?”
Tirta
tersenyum.
“Jangan
bilang… kamu memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang?”
“Hahaaa…”
“Karena
aku mempercayai itu!”
Tirta
hanya kembali tertawa, kemudian mengajakku duduk di ruang tengah, meninggalkan
Nek Sumi dan Kakek Arthur yang mulai mendiskusikan soal menata ulang halaman belakang.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar