Kamis, 09 April 2015

Hanya Kota Tua ( 3 )



“Kau lihat bapak yang sedang menyapu taman museum itu?”
Aku mengangguk sambil meneguk minuman sodaku.
“Usianya sudah sekitar 65 atau 70 tahun…”
“Oiya?”                           
“Tapi dia masih setia dengan pekerjaannya…”
“Ya, aku bisa melihatnya…”
“Keberadaannya sangat berarti bagi museum…”
“Ya, tentu saja…”
“Siapa lagi kalau bukan bapak itu?”
“???”
“Yang membuat taman dan halaman museum selalu terlihat cantik, rapih dan bersih…”
“Aku setuju!” sahutku singkat.
Camilla benar, setiap pekerjaan memiliki perannya masing-masing.  Ada hal yang terlihat sepele, tapi sebenarnya memiliki peran berarti. Salah satu contohnya seperti pekerjaan bapak itu, meski selalu ada saja orang yang menganggapnya hanya pekerjaan sepele. Hanya menyapu taman, merapikannya, membersihkan taman dari sampah dan daun-daun tua. Tapi tanpa peran pekerjaan seperti bapak itu, taman museum belum tentu selalu terlihat cantik, rapih dan bersih setiap saat.
“Tak ada pekerjaan yang lebih rendah dibanding pekerjaan lainnya!” ucap Camilla “Semua memiliki peran…”.
“Ya!”
“Sekalipun profesi kita berbeda, tak ada pekerjaan yang lebih rendah dibanding pekerjaan lainnya…”
“Setuju!”
Camilla pun tersenyum lepas.

***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: