“Woy!”
aku sedikit menggebrak meja.
“Wahhh…
Si Ellen!”
“Kok
bisa sih niru dialognya, Len?”
“I’m
Ellen!” jawabku sambil membetulkan kerah dan sedikit tertawa.
“Hafal
gitu dialognya!”
“Emmm???
Gimana ya? Hahaaa…”
“Kok
bisa?”
“Kenapa
tidak?”
Bram
tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya “Morning Compass akan lebih
berwarna tuh kayaknya kalo mulai memuat rubrik cerita pendek atau cerita
bersambung Renata Ellen!”
“Aku
akan pakai nama Arlene kalau begitu!”
“Hahaaaa…”
“Kenapa
Arlene?”
“Harus
Renata Ellen?”
Bram
dan Axel tertawa.
“Yakin
Acc Pimred nih soal fiksi di Morning Compass?”
Bram
dan Axel hanya mengangguk-anggukkan kepala.
“We’ll
see!”
“Oke!!!”.
Aku
pun langsung membuka cemilan selanjutnya setelah membetulkan kursiku yang tadi
sedikit aku mundurkan. Cemilan pilihanku lalu cemilan pilihan Bram. Agak aneh
cemilan pilihan Bram, tidak pada lazimnya cemilan. Tapi makanan sudah ada di
depan mata, meski selera Bram memang aneh dalam memilih cemilan.
“Tapi kok nggak romantis sih kemaren itu cerita
romeo julietnya?” raut wajah polos Axel tiba-tiba muncul lagi.
“Yaiyalahhh…”
“???”
“Axeeeelll…
Ini kan pertunjukkan Capulet versus Montague, bukan Romeo and Juliet… “
“Beda
ya?”
Aku
dan Bram langsung memasukkan keripik kentang sebanyak-banyaknya ke dalam mulut.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar