Rabu, 01 April 2015

Capulet versus Montague ( Part 3 )



“Aku ingatkan sekali lagi, hari ini keluargamu bisa dengan gagah tertawa di depan keluargaku… Tapi dibalik semua itu, semua saksi dan bukti kejahatanmu sudah ada di pihakku!!!”
“Juliettt…”                     
“Kita lihat, seberapa besar nyalimu untuk mengakui semua kejahatanmu itu di depan keluargamu sendiri!!!”
“Juliet!!!”
“Tapi aku yakin, kau tidak akan pernah mampu mengakui kejahatan yang telah kau lakukan terhadapku, kan?”
“Juliet, aku…”
“Aku sudah cukup tahu sebesar apa nyalimu untuk mengakui semua kejahatanmu!“
“Aku…”
“Nyalimu, tidak lebih besar dari butiran merica yang telah ditumbuk halus lalu terkena hembusan angin… Seperti itu nyalimu, Romeo!!!”
“Juliet!!! Maafkan aku!!!”
“Nyalimu hanya sebatas mampu untuk menutupi kejahatanmu dengan menggunakan kesalahan orang lain!!!”
 “Aku minta maaf!!!”
“Berani kau mengakui semua kejahatanmu itu di depan Montagues, keluargamu itu???”
“Aku…”
“Yakin keluargamu masih bisa tertawa dengan gagah di depan keluargaku kalau kau mengakui semua kejahatanmu itu???”
“Ampun, Juliet! Maafkan aku!!!”
“Kartu As-mu juga sudah terbuka, Romeo!!!”
“Jangan lakukan itu, Juliet!!!”
“Kita lihat, apa kau masih punya nyali untuk mengakui semua kejahatanmu terhadapku???”
“Tidak, Juliet! Jangan!!! Aku mohon!!!”
“Tapi tidak perlu… Aku tidak perlu mengeluarkan kartu As-mu… Karena, aku sudah tahu seberapa besar nyalimu, Romeo!!!”
“Juliettt… Aku… Maaf…”
“Aku tetap menutupi kejahatan yang kau lakukan, karena aku sudah cukup tahu, sebesar apa nyalimu untuk mengakui kejahatan yang telah kau lakukan terhadapku… Sebesar apa nyalimu untuk mengakui kejahatanmu itu di depan keluargamu sendiri… Montagues!!!”
“Juliet, tidak… Aku…”
“Biar hari ini keluargamu tertawa, menyalahkanku… membenciku… Tapi, apa kau yakin hal itu masih bisa terjadi, kalau kau mengakui semua kejahatanmu terhadapku???”
“Juliettt, aku mohon! Maafkan aku!!! Jangan lakukan itu!!!”
“Aku turut prihatin dengan nyalimu, Romeo!!!”.


***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: