Rabu, 28 Januari 2015

Girls Top Secret ( 5 )



“Seandainya diawali kalimat-kalimat itu, atau dia sudah langsung melontarkan kalimat-kalimat pertanyaan mengenai status, orang yang sedang dekat atau cerita dia sedang sendiri tanpa kamu pernah bertanya daann… kalian sebelumnya adalah sahabat… “
“???”
Kak Meta hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya “Diaa..…”
“Dia???”
Nek Sumi tersenyum.
“Dia tidak tahu cara menjaga persahabatan dan hati… “
“Abizar menjagamu… Tindakannya di awal sudah mencerminkan dia telah memikirkan efek yang akan timbul di kemudian hari…” tambah Nek Sumi.
“Dia sudah berpikir jauh tentangmu… Dengan hanya mengkerucutkan situasi kalian berdua cukup sampai tahu mengenai perasaan…”
“Kalau sampai Abizar berbohong atau main-main lalu tebakan Kak Meta dan Nek Sumi salah?” potongku.
“Di usia kalian berdua saat ini, terlalu naif kalau sampai Abizar tidak mengerti efek buruknya di kemudian hari!” jelas Kak Meta.
“That’s the point?”
“Laki-laki sejati tidak pernah mempermainkan perasaan perempuan hanya untuk kesenangannya semata, Ellenku sayang!”
Aku terkejut mendengar kalimat terakhir Nek Sumi.
“Dia selalu sadar, lahir dari seorang perempuan dan kelak dia tidak ingin anak keturunannya yang perempuan mendapat perlakukan seperti itu…”
“Oh my… God!”
Nek Sumi dan Kak Meta kembali saling lempar senyum.
“Kamu harus tahu cerita dan nasehat Arthur kalau begitu…”
Kak Meta tersenyum.
“Arthur?”
“Kakak laki-laki nenek satu-satunya…”
“Kakek Arthur??”
Nek Sumi tersenyum dan mengangguk “Dia seorang arkeolog…”
“Sekarang ada di?”
“Entah berada di belahan bumi mana saat ini…”
“Lalu?”
“Jagung bakar akan menjadi teman obrolan kita selanjutnya…” Nek Sumi pun berlalu dari hadapanku dan Kak Meta.

***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: