Senin, 19 Januari 2015

Flat 345 ( Bag. 3 )



Wajah Kak Meta masih terlihat shock gara-gara istilah ‘sahabat imajinasi’, aku tahu itu. Tadi mendengar istilah bekerja di dunia ‘nyata’ saja,  Kak Meta menjawabnya dengan ‘masuk akal’. Baiklah, aku harus mulai memilih kata yang tepat untuk memberikan penjelasan pada Kak Meta. 
“Ini Rei, Kak!”
“Reina!” Rei lalu mengulurkan tangannya sambil cengar-cengir.
“Hah?”
“Reiiii!!!!”
“Heheee…  Saya Reiyan!”
Kak Meta berusaha tersenyum tapi masih terlihat bingung.
“Jangan terlalu dipikirin deh, Kak! Anggap aja dia ilusi!”
“Enak aja!” cibir Rei.
“Dia aneh!”
“Situ???”
“Hahaaa…”.
Aku mulai meminta penjelasan lengkap tentang kemunculan Rei  tepat di depan Flat. Dapat alamatku dari mana, dari siapa dan mau apa datang mencariku. Beberapa bulan sempat menghilang, kini dia muncul lagi tiba-tiba.
“Aku kehilangan sahabat ‘imajinasi’-ku!!!”
“Hahaaa…”
“Ada yang bisa menjelaskan???” potong Kak Meta.
“Sekali mulai menulis, imajinasi akan semakin tak terbendung!!!” ucapku dan Rei bersamaan.
“Okkeee… Lalu???”
 “Rei ini ghost writer!!!”
“Sudah tidak lagi sejak novel pertamaku terbit!”
“Lalu?” tambah Kak Meta.
“Dan Ellena adalah penulis dengan berbagai nama samaran!”
“Nama pena!”
“Samaran!!!”
“Agar tulisanku dibaca secara lebih objektif, Rei!”
“Tapi beberapa redaktur sering iseng kan dengan memajang  fotomu?”
“Iya sih… Haha…”
“Dasar, orang aneh!!!”
“Yeee… Masalah, Rei?”
“Nggak sih…”.

***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: