Sabtu, 17 Januari 2015

Flat 345 ( Bag. 1 )



Novel dan hari menjelang senja, bak belahan jiwa yang dipertemukan. Bagian dari “Me time”, salah satu scene kehidupan yang harus dinikmati tanpa banyak berpikir. Salah satu scene kehidupan yang cara menikmatinya seperti saat meminum teh panas beraroma melati di sore hari. Dihirup, diseruput, dinikmati perlahan-lahan.  
“Ellen!”
“Heyy!”
“Menikmati sore?”
“Untuk pertama kalinya…”
“Di flat 345!”
Aku dan Kak Meta tertawa bersamaan.
Kak Meta datang dengan banyak bawaan, terlihat ringkuh sekali. Kantung kertas berwarna-warni berisi tongkat bintang, helm belalang tempur, burung kertas. Entah apalagi sisanya, perlengkapan anak-anak usia dini.
Sementara Kak Meta sibuk memilah-milah barang bawaannya, aku kembali lanjut membaca novel yang baru kubeli beberapa hari yang lalu. Baru selesai 3 novel seharian ini, menyebalkan, aku tidak bisa memecahkan rekorku sebelumnya. Sudah menjelang sore, tapi baru novel ke-empat.
“Libur?”
“Dapat cuti 2 hari…”
“Waw… Senang sekali, Len!”
“Lebih dari itu…”
“???”
“Aku bisa bersentuhan dengan ‘duniaku’!” ucapku sambil mengangkat novel yang kupegang.
“O-ow!”
Aku hanya tersenyum.
“Bagaimana Kota Tua?”
“Sejauh ini ‘menyenangkan’!”
Kak Meta tersenyum menggodaku sambil mengedip-ngedipkan mata.
“Hahaaa…!!!”.

***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: