Selasa, 10 Maret 2015

The Bell’s Palsy ( Part 9 )



“Strawberry sebagai tambahan asupan…”
“Karena itu suster sering membawakan anda strawberry?”
“Sebagai bentuk rasa terima kasih…”
“Maksud anda?”
“Iya… Karena terlalu senang akhirnya tambahan asupan obat terakhir yang harus kumakan bukan lagi obat-obatan kimia…” ucapnya bersemangat.
“Lalu?”
“Akhirnya strawberry yang busuk pun aku makan juga…”
“Serius?”
“Iya… Karena tanggung, jadi aku makan saja sekalian…”
“Padahal anda bisa jelas-jelas melihat kan itu strawberry busuk?”
“Tentu saja, terlihat jelas sekali… “
“Hahaa… anda ini ada-ada saja…”
“Malah sempat aku sampai lupa mencuci strawberrynya terlebih dahulu, asalkan bisa segera kumakan…”
“Anda tidak sakit perut?”
“Sempat juga sakit perut… Tentu saja… Itu resiko yang sudah pasti terjadi, aku tahu itu...”
“Lalu?”
“Tapi tubuhku sudah tahu, zat-zat apa saja yang terkandung dalam strawberry, zat-zat apa saja yang harus dan tidak perlu diserap…”
“Termasuk zat yang terkandung dalam strawberry yang busuk?”
“Iya… ”
Dia hanya kembali tersenyum.
“Tapi bagiku, entah itu strawberry busuk atau strawberry bagus, manis atau asam, setelah dicerna, setelah melalui system pencernaan, tentu tidak akan selamanya aku biarkan mengendap dalam tubuh, bukan?”
“Bell’s Palsy?”
Dia hanya tetap tersenyum.
“Karena itu anda begitu menghargai strawberry?”
Dia tersenyum ”Sebagai ungkapan atau  bentuk rasa terima kasih…”
 “Alasan lainnya?”
“Karena ketika tumbuh tunas, pucuk, atau apapun istilahnya… Tentu saja yang muncul pertama kali, akan berupa tunas atau pucuk yang bagus, bukan yang busuk… Proses, cuaca, suhu dan faktor-faktor lainnya yang menjadikannya busuk…”
Aku tersenyum.
“Karena itu aku selalu merasa berterima kasih, dimana pun aku melihat strawberry, Len… Melalui strawberry, kini aku tak lagi takut menghadapi Bell’s Palsy… Kini sudah tidak ada lagi segala jenis ketakutan dan trauma yang selama 15 tahun ini menyelimutiku…”.
Aku tersenyum sambil melihat ekspresi tenangnya.
“Semua ada waktunya…”
Aku hanya menganggukkan kepala, setuju dengan pernyataan terakhirnya.

***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: