Rabu, 04 Maret 2015

The Bell’s Palsy ( Part 6 )



“Selanjutnya akan mulai merembet ke alis…”
“Alis?”             
“Iya…”
“Merembet bagaimana?”
“Alisku akan mulai kesulitan bergerak…”
Aku tak merespon dan hanya menunggu penjelasan selanjutnya.
“Sedikit demi sedikit, mulai sulit bergerak… Hingga akhirnya alisku tak lagi bisa digerakkan atau diangkat…”
“Lalu?”
“Ya sudah… Aku hanya bergerak dengan sebelah alis…”
“Setelah itu?”
“Setelah itu mulai berlanjut ke kantung mata…”
“Misalnya?”
“Kantung mataku seolah merasakan aliran listrik yang perlahan-lahan padam… Akhirnya mati juga aliran listrik dalam syaraf kantung mata…”
“Dan?”
“Air akan mulai masuk mata ketika aku mencuci muka…”
“Masuk mata?”
“Karena hanya kelopak mataku saja yang bisa bergerak, sedangkan kantung mataku tidak… Sehingga air akan masuk mata ketika aku mencuci muka …”
“Lalu tidur anda?”
“Tidur hanya mengandalkan kelopak mata ketika memejamkan mata!”
“Setengah terbuka?”
“Entahlah, setengah terbuka atau tidak… Aku tidak pernah merekam keadaan mataku saat sedang tidur… Tapi itu yang aku rasakan, mataku berusaha terpejam hanya mengandalkan kelopak mata saja…”
“Lalu?”
“Setelah semua tahapan itu dilewati…”
“Anda?”
“Aku hanya tinggal mengatakan ‘welcome home’ pada Bell’s Palsy-ku… “ jawabnya sambil diiringi senyuman “Aku harus mulai menjalani hidup dengan sebelah wajah saja, karena wajah sebelahku tidak berfungsi…”
Aku masih tak percaya karena dia masih bisa bercerita setenang itu.

***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: