Pertemuanku
dengan Maria, salah satu pasien rumah sakit pusat di Kota Tua. Mengenalkanku
pada penyakit yang belum pernah aku temui sebelumnya. Jenis penyakit yang
namanya pun baru aku dengar, kalau Maria bilang “Keren kan nama penyakitku?”.
Penyakit
yang tak pernah bisa diprediksi kapan kambuhnya. Tapi Maria mampu melalui
semuanya, melalui penyakit yang selalu meninggalkan jejak di wajahnya. Kota Tua
tak hanya tentang kasus politik ternyata, tapi juga persahabatan, bersahabat dengan
penyakit.
Bagi
Maria kini, Bell’s Palsy adalah sahabatnya. Mengajarinya untuk tak lagi merasa
takut, lepas dari segala trauma, menikmati hidup, lebih santai dan tenang. Kalimat
terakhir yang Maria ucapkan di rumah sakit tadi “Seorang sahabat pernah
menasehatiku, Len… ‘Berjalan… Itu saja… !’ ”.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar