Kamis, 12 Maret 2015

The Bell’s Palsy ( Part 11 )



Pertemuanku dengan Maria, salah satu pasien rumah sakit pusat di Kota Tua. Mengenalkanku pada penyakit yang belum pernah aku temui sebelumnya. Jenis penyakit yang namanya pun baru aku dengar, kalau Maria bilang “Keren kan nama penyakitku?”.
Penyakit yang tak pernah bisa diprediksi kapan kambuhnya. Tapi Maria mampu melalui semuanya, melalui penyakit yang selalu meninggalkan jejak di wajahnya. Kota Tua tak hanya tentang kasus politik ternyata, tapi juga persahabatan, bersahabat dengan penyakit.
Bagi Maria kini, Bell’s Palsy adalah sahabatnya. Mengajarinya untuk tak lagi merasa takut, lepas dari segala trauma, menikmati hidup, lebih santai dan tenang. Kalimat terakhir yang Maria ucapkan di rumah sakit tadi “Seorang sahabat pernah menasehatiku, Len… ‘Berjalan… Itu saja… !’ ”.


***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: