“Maksudmu?”
“Kak
Meta membutuhkan pendongeng…”
“???”
“Aku
sudah punya cerita…”
“Terruuuss?”
“Coba
lah lihat dari sudut pandang lain!!!”
“Sebagai
orang yang mendongengkan?”
“Ahhhh…”
“Iya?”
“Iyyya!”
“Hehe…”
“Ngerti?”
Aku
hanya menganggukkan kepala.
Sementara
Rei menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tak
lama, naskah Rei selesai revisi. Aku harus segera membacanya, memahami isinya
dari awal hingga akhir. Tidak bisa banyak komentar dan banyak tanya, karena aku
sendiri tidak punya pengalaman menulis cerita anak-anak.
“Hallooo…
Hansel and Gretel…”
“Hai
Kak…”
“Tepat
waktu!” seru Rei.
“Kenapa?”
“Naskahnya
sudah selesai…”
“And
then?”
“Perlu
dikoreksi…”
“Oke!”
“Aku
dan Ellen bacakan?”
“Dengan
gaya bercerita ala…. Hansel and Gretel?”
“Hahaaa…”
“Judulnya
apa?”
“Siluman
hitam, ulat gendut & anak nelayan…”
Kak
Meta mengernyit.
“Bisa
kita mulai?”
“Okeee…”
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar