“Hari-hari
selanjutnya, lidahku akan mulai terasa aneh…”
“Aneh bagaimana?”
“Terkadang
hanya bisa merasakan rasa asin saja, pedas, asam atau pahit…”
“Sampai
seperti itu?”
“Hingga
akhirnya tidak bisa merasakan apa-apa…”
“Maksud
anda kehilangan fungsi indera pengecap?”
Dia
hanya menganggukkan kepala.
“Lalu?”
“Menggunakan
alat pembersih lidah hingga akhirnya sendok, aku mencoba untuk mengembalikan
fungsi indera perasaku… Tapi tak pernah berhasil… Lidahku malah semakin tidak
berfungsi untuk mengecap rasa…”
“Anda
pernah mencoba dengan makanan pedas yang paling pedas?”
Dia
mengangguk.
“Lalu
hasilnya?”
“Tidak
berpengaruh apa-apa… Sama saja…”
“Anda
bercanda?”
“Tentu
saja tidak… “
Aku
masih tak percaya.
“Pernah
satu waktu, aku akan mencuci mulut…”
“Lalu?”
“Setelah
membersihkan bibir, aku memasukan air ke mulut untuk kumur-kumur…”
“Tapi?”
“Tapi
lucu…”
“Lucu?”
“Iya…
Air tawar, di lidahku menjadi asin…”
Aku
hanya menelan ludah mendengarnya.
“Menyenangkan,
bukan?”
“Menyenangkan
apanya?”
“Kamu
tidak perlu membeli garam untuk memasak, Len…”
Aku
tak tahu harus mengatakan apa lagi mendengar pernyataan terakhirnya itu.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar