“Kasus
apa, Bram?”
“Hacker
kepo…”
“Ahahhaaa…
Istilah macam apa itu?”
“Belum
pernah dengar, Len?”
Aku
hanya menggeleng.
Bram
hanya tertawa dari balik meja kerjanya.
“Hutang
ya, Bram?”
“Wokkeeee!!!”.
Aku
taruh mug berlogo MU di samping komputer yang telah menyala sejak pagi, naskah
hasil liputan terakhir harus sudah mulai diketik. Sejenak mari kita tinggalkan
Bram dan cerita hacker kepo-nya, meski akan menjadi cerita yang menarik untuk
dibahas.
Kasus
demi kasus terus bergulir di Kota Tua, mewarnai isi pemberitaan dan menjadi
cerita yang berbeda untuk hari yang berbeda pula. Terkadang fakta tidak lagi
menjadi hal penting untuk dicari, seiring berkembangnya opini publik.
Satu
kasus bisa menjadi cerita yang berbeda, berkembang dari mulut ke mulut lalu
‘dibumbui’. Hasilnya, permasalahan yang sebenarnya terjadi menjadi samar.
Sering inti permasalahan menjadi samar, karena memang ada yang sengaja
disamarkan, menjadi samar-samar atau memang tersamarkan begitu saja.
Fakta
dan opini bak benang kusut yang harus diurai sehelai demi sehelai, agar kedua
ujungnya bisa ditemukan. Morning compass pun telah menjadi salah satu bagian
penting, saksi bisu para pelaku sejarah.
Peristiwa
yang terjadi hari ini, akan menjadi sejarah sepuluh tahun yang akan datang.
Sejarah yang sama seperti permasalahan, ada yang samar, menjadi samar-samar,
disamarkan atau tersamarkan begitu saja. Namun ada pula sejarah yang diabadikan.
Meski sayangnya, sejarah tidak pernah bisa diabadikan secara menyeluruh. Karena
selalu saja ada ‘episode yang hilang’.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar