“Ini
sudah tahun ke-15 aku hidup dengan Bell’s Palsy!”
“Tahun
ke-15?”
“Ya!”
“Maksudnya
sudah 15 tahun?”
“Iya…
Setengah dari usiaku saat ini, aku telah menjalani hidup dengan Bell’s Palsy.
Kini, entah aku yang menjadi parasit bagi Bell’s Palsy yang hidup atau Bell’s
Palsy yang menjadi parasit dalam hidupku…”
“Kenapa
anda berkata seperti itu?”
Dia
hanya tersenyum.
“Mengenai
parasit?”
“Karena
semuanya tidak semudah seperti apa yang anda lihat…”
“Maksud
anda?”
“Selama
15 tahun ini, setiap tahun, sepanjang tahun… Aku selalu diliputi ketakutan yang
sama…”
“Ketakutan?”
Dia
menganggukkan kepalanya.
“Ketakutan
bagaimana?”
“Ketakutan…
Rasa takut yang sama dengan pertanyaan yang sama setiap awal tahun, sepanjang
tahun hingga akhir tahun…”
“Boleh
saya tahu ketakutan seperti apa?”
“Satu
kalimat yang aku rasakan sepanjang tahun, dari awal tahun hingga akhir tahun…
‘apakah tahun ini Bell’s Palsy-ku akan datang?’ “
“Datang?”
“Iya…
Aku menyebutnya datang, bukan kambuh…”
“Kenapa?”
“Entahlah…
Hanya untuk mengurangi ketakutanku saja…”
Aku
tersenyum.
“Terlalu
menakutkan bagiku kalau harus menyebut ‘berperang’ melawan Bell’s Palsy lalu
menggunakan istilah kambuh…”
“Karena
itu anda menyebutnya ‘datang’?”
Dia
tersenyum dan mengangguk.
***
- dee jp -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar