Jumat, 20 Februari 2015

My Morning Compass ( 7 )

“Tapi saya pernah nemu juga yang sama menyedihkannya dengan hacker kepo…” sambung Cahyo bersemangat.
“Apa? Apa?” Bram langsung antusias.
“Hanya demi pencitraan sebetulnya…”
“Pencitraan gimana?”
“Karena ingin mencaci maki orang, terpaksa bikin akun baru dengan nama lain…”
“Nama samaran??”
“Iya… “
“Terus?”
“Ya dengan akun baru yang memakai nama samaran itu, mulai lah mencaci maki orang…”
“Jiaaahhh hahaha… Enggan rugi, ya?”
Cahyo tertawa “Iya, Len!”.
“Terus???” sambung Asty
“Enggan rugi, jadi kalau dengan akun baru yang menggunakan nama lain, bisa bebas mencaci maki orang… Atau  mengatakan sesuatu dengan kata-kata kasar, atau bisa benar-benar bebas mencaci maki orang dengan kata-kata kasar …”
“Kasian banget sih!”
“Hahaaa… Iya kasian banget ya!”
“Lempar batu sembunyi tangan dong???”
“Demi pencitraan, mesti jadinya lempar batu sembunyi tangan...”
“Hahaa…”
 “Ngaku aja yah padahal??”
“Kalo semua ngaku, kita nggak butuh lawyer dong!!!” ucapku dan Bram bersamaan.
“Iya bener-bener..”
“Hahaaa…”
“Tapi kenapa nggak dijalani aja, ya? Jadi lempar batu sembunyi tangan gitu??? Kasian banget sihh…”
“Kan nggak mau rugi, Braaaammmm…”
“Hehe…”.

***

-    dee jp -

Tidak ada komentar: