Selasa, 18 April 2017

Cerita Rakyat



Cerita Rakyat

Dea Jiwapraja

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, tidak jarang menjadi penyebab berkurangnya minat membaca terutama di kalangan anak-anak usia sekolah dasar. Begitu pula dengan terus membludaknya cerita-cerita kekinian yang berasal dari luar, maka tidak sedikit anak-anak yang tidak mengenal cerita rakyat yang biasanya menjadi dongeng sebelum tidur.
Dengan kata lain, dalam hal ini pun terjadi persaingan yang sangat ketat dari hari ke hari. Karena termasuk hal yang cukup sulit untuk diberikan pembatasan, maka menjadi penyeimbang bisa dijadikan salah satu solusinya. Bukan hanya tentang ceritanya saja, tapi juga tentang bagaimana menceritakannya.
“Apa itu Cerita Rakyat?”
Cerita rakyat merupakan bagian dari kekayaan budaya yang dimiliki setiap bangsa, begitu pula dengan bangsa kita. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dan berkembang di masyarakat yang disampaikan secara turun-temurun dan biasanya secara lisan tanpa diketahui pengarangnya.
Dalam cerita rakyat yang menjadi tokoh utama biasanya tidak selalu manusia, tapi bisa juga tokoh utamanya berupa hewan, tumbuhan, dewa dan lain-lain. Fungsi cerita rakyat adalah untuk menyampaikan pesan moral dengan cara tidak langsung, agar anak mulai belajar menyimak.
Ada banyak jenis cerita rakyat, baik cerita yang hanya berupa kisah fiktif, cerita yang menjadi bagian dari sejarah, cerita yang diambil kisahnya berdasarkan bukti nyata atau dengan kata lain menceritakan asal muasal. Beberapa diantara cerita rakyat yang berupa dongeng,  terbagi-bagi lagi menjadi beberapa jenis seperti legenda, mitos, sage, fabel, parabel, hikayat, tambo, cerita jenaka, dan lain sebagainya.
Sebagian pendapat mengatakan bahwa cerita rakyat berbeda dengan dongeng, meski ada pula yang menyatakan bahwa dongeng pun merupakan bagian dari cerita rakyat. Berikut definisinya :
1.      Cerita Rakyat
Cerita Rakyat adalah prosa / kisah / jenis cerita tradisional di masa lampau yang dianggap benar-benar terjadi di masyarakat dan mengandung pesan moral serta cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Baik mengisahkan tentang suatu kejadian atau mengenai asal-muasal tempat, dengan tokoh-tokoh tidak hanya manusia tapi bisa juga memunculkan tokoh utama dewa, binatang maupun tumbuhan.
Cerita rakyat ciri-cirinya : disampaikan secara turun-temurun secara lisan, tidak diketahui pengarangnya, memiliki nilai-nilai luhur, bersifat tradisional, memiliki versi yang berbeda di setiap daerah, terkadang tidak bisa diterima logika. Cerita rakyat bahkan mengalami perubahan pula seiring pekembangan zaman. Contoh yang termasuk dalam kategori cerita rakyat diantaranya : Bawang Merah & Bawang Putih, Timun Mas.
2.      Dongeng
Dongeng adalah cerita khayalan luar biasa (fiktif) yang berkembang di masyarakat dan dianggap tidak benar-benar terjadi. Dongeng hampir sama dengan cerita rakyat, dalam penyampaiannya berisikan pesan moral yang mendidik tapi juga menghibur.
Dalam penulisannya dongeng menggunakan cara penyampaian yang sederhana, secara singkat dan bergerak cepat. Penulisannya pun disampaikan dengan gaya penulisan lisan dan langsung pada topik yang ingin disampaikan. Struktur dongeng pun hanya terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, isi & penutup dan biasanya diakhiri dengan akhir yang bahagia. Contohnya : Dongeng Si Kancil.
3.      Legenda
Legenda merupakan kebalikan dari dongeng, dimana legenda berupa cerita yang berkembang di masyarakat dan dianggap sebagai cerita juga peristiwa yang benar-benar terjadi. Dengan kata lain, legenda disebut sebagai cerita zaman dulu yang menceritakan asal-usul sebuah tempat dan terjadinya sebuah peristiwa.
Legenda pun bisa dikatakan merupakan perpaduan kisah fiktif tapi menjadi bagian dari sejarah peristiwa, pelaku maupun tempat. Legenda terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu : (1.) Legenda keagamaan, contohnya: Cerita Sunan Kalijaga, (2.) Legenda Kegaiban, contohnya: Cerita Kerajaan Laut Kidul, (3.) Legenda perseorangan, contohnya: contohnya: Si Pitung & Nyai Dasima, (4.) Legenda lokal, contohnya: Roro Jongrang.
4.      Mitos
Berbeda dengan legenda dan cerita rakyat, meski mitos pun sama merupakan cerita yang berkembang di masyarakat dan menceritakan peristiwa. Hanya saja mitos menggunakan cara penyampaian bergaya yang sedikit berlebihan dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya atau dengan kata lain berupa khayalan seperti dongeng.
Selain itu, mitos pun dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang hal yang tidak boleh dilakukan agar sesuatu hal tidak menimpa suatu daerah. Mitos termasuk kategori cerita aneh atau tidak masuk akal karena tidak bisa kita temui dalam keseharian dan terkadang sulit dipahami. Seperti misalnya : Cerita Jaka Tarub.
5.      Hikayat
Hikayat adalah jenis karya sastra lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang dan silsilah yang bersifat rekaan, keagamaan, historis atau gabungan sifat-sifat itu untuk pelipur lara dan pembangkit semangat juang. Salah satu ciri hikayat yaitu bersifat istana sentris.
6.      Fabel
Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang menyerupai manusia. Selain hewan, fabel pun berisi tokoh-tokoh tumbuhan, benda-benda tak bergerak yang digambarkan memiliki kemampuan seperti manusia seperti berjalan, berbicara dan tertawa. Termasuk pula cerita tentang peri-peri.
Tujuan fabel untuk memberikan pelajaran moral kepada anak-anak melalui symbol binatang, agar mencontoh yang baik tidak mencontoh yang tidak baik. Contohnya : Cerita Kelinci & Kura-kura.
7.      Sage
Sage adalah dongeng kepahlawanan, kesaktian, keberanian seseorang atau sihir seperti dongeng. Sage termasuk kategori cerita sejarah yang sudah bercampur dengan fantasy rakyat. Contohnya: Cerita Patih Gajah Mada.
8.      Parabel
Parabel adalah cerita yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contohnya : Cerita Malin Kundang.
9.      Cerita Jenaka & Cerita Pelipur Lara
Cerita jenaka merupakan bagian cerita rakyat yang berunsur jenaka atau lucu sehingga dapat membangkitkan jiwa. Ceritanya berdasarkan kehidupan sehari-hari pelaku dan alurnya pun berpusat pada kelakukan pelaku, contohnya : Si Kabayan.
Sedangkan, Cerita pelipur lara merupakan sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan yang bersifat perintang waktu dan menghibur belaka. “Pelipur lara” sendiri dalam masyarakat adalah seorang ahli cerita yang pandai memikat dan menarik perhatian orang yang mendengarkan, sehingga dapat menghibur hati, dikatakan “Pelipur lara” itu karena melagukan ceritanya.
10.  Cerita Perumpamaan
Cerita perumpaan adalah bentuk dongeng yang mengandung kiasan atau seperti saran. Berupa cerita lokal yang tumbuh dan berkembang di daerah, contohnya : Cerita sebatang pensil & Cerita Pak Tua dan Kereta.
11.  Folklor
Folklor adalah kebudayaan yang disebarkan atau diwariskan secara turun temurun baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai isyarat dan alat bantu pengingat tetapi tidak dibukukan. Folklor bersifat anonym dan tradisional, memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat seperti sebagai sarana hiburan atau pendidikan.
Folklor terbagi tiga, yaitu : (1.) Folklor lisan, seperti misalnya : Dialek, Lagu-lagu daerah & Pribahasa, (2.) Folklor sebagian lisan, seperti misalnya : Permainan rakyat, Upacara adat, (3.) Folklor bukan lisan, seperti misalnya : Prasasti, Pakaian tradisional, makanan & minuman tradisional.
12.  Tambo
Tambo adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta karena selain berisikan peristiwa sejarah, tambo juga berisikan silsilah raja & aturan adat.
Selain ke-12 klasifikasi tersebut, tentu masih sangat banyak jenis cerita rakyat yang menjadi bagian dari kekayaan bangsa warisan leluhur. Meskipun begitu, menghidupkannya kembali dan mencegahnya dari kepunahan dengan cara mengenalkan cerita-cerita tersebut kepada anak bisa menjadi salah satu solusi penyeimbang. (djp/data diolah dari berbagai sumber)

 

Tidak ada komentar: