Cerita Rakyat
Dea Jiwapraja
Seiring
perkembangan teknologi yang semakin pesat, tidak jarang menjadi penyebab
berkurangnya minat membaca terutama di kalangan anak-anak usia sekolah dasar.
Begitu pula dengan terus membludaknya cerita-cerita kekinian yang berasal dari
luar, maka tidak sedikit anak-anak yang tidak mengenal cerita rakyat yang
biasanya menjadi dongeng sebelum tidur.
Dengan
kata lain, dalam hal ini pun terjadi persaingan yang sangat ketat dari hari ke
hari. Karena termasuk hal yang cukup sulit
untuk diberikan pembatasan, maka menjadi
penyeimbang bisa dijadikan salah satu solusinya. Bukan hanya tentang ceritanya
saja, tapi juga tentang bagaimana menceritakannya.
“Apa
itu Cerita Rakyat?”
Cerita
rakyat merupakan bagian dari kekayaan budaya yang dimiliki setiap bangsa,
begitu pula dengan bangsa kita. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dan
berkembang di masyarakat yang disampaikan secara turun-temurun dan biasanya
secara lisan tanpa diketahui pengarangnya.
Dalam
cerita rakyat yang menjadi tokoh utama biasanya tidak selalu manusia, tapi bisa
juga tokoh utamanya berupa hewan, tumbuhan, dewa dan lain-lain. Fungsi cerita
rakyat adalah untuk menyampaikan pesan moral dengan cara tidak langsung, agar
anak mulai belajar menyimak.
Ada
banyak jenis cerita rakyat, baik cerita yang hanya berupa kisah fiktif, cerita
yang menjadi bagian dari sejarah, cerita yang diambil kisahnya berdasarkan
bukti nyata atau dengan kata lain menceritakan asal muasal. Beberapa diantara
cerita rakyat yang berupa dongeng, terbagi-bagi
lagi menjadi beberapa jenis seperti legenda, mitos, sage, fabel, parabel,
hikayat, tambo, cerita jenaka, dan lain sebagainya.
Sebagian
pendapat mengatakan bahwa cerita rakyat berbeda dengan dongeng, meski ada pula
yang menyatakan bahwa dongeng pun merupakan bagian dari cerita rakyat. Berikut
definisinya :
1. Cerita
Rakyat
Cerita Rakyat adalah
prosa / kisah / jenis cerita tradisional di masa lampau yang dianggap
benar-benar terjadi di masyarakat dan mengandung pesan moral serta cara
berinteraksi dengan makhluk lainnya. Baik mengisahkan tentang suatu kejadian
atau mengenai asal-muasal tempat, dengan tokoh-tokoh tidak hanya manusia tapi
bisa juga memunculkan tokoh utama dewa, binatang maupun tumbuhan.
Cerita rakyat
ciri-cirinya : disampaikan secara turun-temurun secara lisan, tidak diketahui
pengarangnya, memiliki nilai-nilai luhur, bersifat tradisional, memiliki versi
yang berbeda di setiap daerah, terkadang tidak bisa diterima logika. Cerita
rakyat bahkan mengalami perubahan pula seiring pekembangan zaman. Contoh yang
termasuk dalam kategori cerita rakyat diantaranya : Bawang Merah & Bawang
Putih, Timun Mas.
2. Dongeng
Dongeng adalah cerita
khayalan luar biasa (fiktif) yang berkembang di masyarakat dan dianggap tidak
benar-benar terjadi. Dongeng hampir sama dengan cerita rakyat, dalam
penyampaiannya berisikan pesan moral yang mendidik tapi juga menghibur.
Dalam penulisannya
dongeng menggunakan cara penyampaian yang sederhana, secara singkat dan
bergerak cepat. Penulisannya pun disampaikan dengan gaya penulisan lisan dan
langsung pada topik yang ingin disampaikan. Struktur dongeng pun hanya terdiri
dari tiga bagian yaitu pendahuluan, isi & penutup dan biasanya diakhiri
dengan akhir yang bahagia. Contohnya : Dongeng Si Kancil.
3. Legenda
Legenda merupakan
kebalikan dari dongeng, dimana legenda berupa cerita yang berkembang di
masyarakat dan dianggap sebagai cerita juga peristiwa yang benar-benar terjadi.
Dengan kata lain, legenda disebut sebagai cerita zaman dulu yang menceritakan
asal-usul sebuah tempat dan terjadinya sebuah peristiwa.
Legenda pun bisa
dikatakan merupakan perpaduan kisah fiktif tapi menjadi bagian dari sejarah
peristiwa, pelaku maupun tempat. Legenda terbagi lagi menjadi beberapa bagian,
yaitu : (1.) Legenda keagamaan, contohnya: Cerita Sunan Kalijaga, (2.) Legenda
Kegaiban, contohnya: Cerita Kerajaan Laut Kidul, (3.) Legenda perseorangan,
contohnya: contohnya: Si Pitung & Nyai Dasima, (4.) Legenda lokal,
contohnya: Roro Jongrang.
4. Mitos
Berbeda dengan legenda
dan cerita rakyat, meski mitos pun sama merupakan cerita yang berkembang di
masyarakat dan menceritakan peristiwa. Hanya saja mitos menggunakan cara
penyampaian bergaya yang sedikit berlebihan dan tidak dapat dibuktikan
kebenarannya atau dengan kata lain berupa khayalan seperti dongeng.
Selain itu, mitos pun
dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang hal yang tidak boleh dilakukan
agar sesuatu hal tidak menimpa suatu daerah. Mitos termasuk kategori cerita
aneh atau tidak masuk akal karena tidak bisa kita temui dalam keseharian dan
terkadang sulit dipahami. Seperti misalnya : Cerita Jaka Tarub.
5. Hikayat
Hikayat adalah jenis
karya sastra lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang dan
silsilah yang bersifat rekaan, keagamaan, historis atau gabungan sifat-sifat
itu untuk pelipur lara dan pembangkit semangat juang. Salah satu ciri hikayat
yaitu bersifat istana sentris.
6. Fabel
Fabel adalah cerita
yang menceritakan kehidupan hewan yang menyerupai manusia. Selain hewan, fabel
pun berisi tokoh-tokoh tumbuhan, benda-benda tak bergerak yang digambarkan
memiliki kemampuan seperti manusia seperti berjalan, berbicara dan tertawa.
Termasuk pula cerita tentang peri-peri.
Tujuan fabel untuk
memberikan pelajaran moral kepada anak-anak melalui symbol binatang, agar
mencontoh yang baik tidak mencontoh yang tidak baik. Contohnya : Cerita Kelinci
& Kura-kura.
7. Sage
Sage adalah dongeng
kepahlawanan, kesaktian, keberanian seseorang atau sihir seperti dongeng. Sage
termasuk kategori cerita sejarah yang sudah bercampur dengan fantasy rakyat.
Contohnya: Cerita Patih Gajah Mada.
8. Parabel
Parabel adalah cerita
yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau
perbandingan. Contohnya : Cerita Malin Kundang.
9. Cerita
Jenaka & Cerita Pelipur Lara
Cerita jenaka merupakan
bagian cerita rakyat yang berunsur jenaka atau lucu sehingga dapat
membangkitkan jiwa. Ceritanya berdasarkan kehidupan sehari-hari pelaku dan
alurnya pun berpusat pada kelakukan pelaku, contohnya : Si Kabayan.
Sedangkan, Cerita
pelipur lara merupakan sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra
lisan yang bersifat perintang waktu dan menghibur belaka. “Pelipur lara”
sendiri dalam masyarakat adalah seorang ahli cerita yang pandai memikat dan
menarik perhatian orang yang mendengarkan, sehingga dapat menghibur hati,
dikatakan “Pelipur lara” itu karena melagukan ceritanya.
10. Cerita
Perumpamaan
Cerita perumpaan adalah
bentuk dongeng yang mengandung kiasan atau seperti saran. Berupa cerita lokal
yang tumbuh dan berkembang di daerah, contohnya : Cerita sebatang pensil &
Cerita Pak Tua dan Kereta.
11. Folklor
Folklor adalah
kebudayaan yang disebarkan atau diwariskan secara turun temurun baik dalam
bentuk lisan maupun contoh yang disertai isyarat dan alat bantu pengingat
tetapi tidak dibukukan. Folklor bersifat anonym dan tradisional, memiliki
fungsi penting dalam kehidupan masyarakat seperti sebagai sarana hiburan atau
pendidikan.
Folklor terbagi tiga,
yaitu : (1.) Folklor lisan, seperti misalnya : Dialek, Lagu-lagu daerah &
Pribahasa, (2.) Folklor sebagian lisan, seperti misalnya : Permainan rakyat,
Upacara adat, (3.) Folklor bukan lisan, seperti misalnya : Prasasti, Pakaian
tradisional, makanan & minuman tradisional.
12. Tambo
Tambo adalah salah satu
bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita
yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta karena selain
berisikan peristiwa sejarah, tambo juga berisikan silsilah raja & aturan
adat.
Selain
ke-12 klasifikasi tersebut, tentu masih sangat banyak jenis cerita rakyat yang
menjadi bagian dari kekayaan bangsa warisan leluhur. Meskipun begitu, menghidupkannya
kembali dan mencegahnya dari kepunahan dengan cara mengenalkan cerita-cerita tersebut
kepada anak bisa menjadi salah satu solusi penyeimbang. (djp/data diolah dari
berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar