Rabu, 11 Juli 2012

30 hari camp KKNM UnPad

 dan tetap bersama dalam
 keluarga besar BaleGede






30 hari camp KKNM UnPad

 our relationship!!!

ini abis nyuri pisang di dapur,
bikin pisang bakar mumpung ada cokelat pasta.. :D









 




 berdua aja ama Raraaaa..

















 parah!!! diserang anak-anak naringgul..
dirampok dan rumah kami diaobrak-abrik..










30 hari camp KKNM UnPad


mencoba lebih serius pada evaluasi malam
 

30 hari camp KKNM Unpad


mencoba lebih religius dengan ikut pengajian warga..
dan pulangnya dikasih nasi tumpeeenggg gratis!!!














Yolan dan Silvie sedang berusaha mendalami peran! :D V^^V













lupa ini nyangkut di rumah siapaaa?? :D
tapi tetep dapet makanan gratis loohh..




30 hari camp KKNM UnPad


 time to have fun!


main layangaaaannn.. 












 mancing-mancing, tapi gak tau di kolam siapa..

















still unforgettable moment!!! :(










30 hari camp KKNM UnPad

Prograaaaaammm... adalah terus foto-foto.. :D







































30 hari camp KKNM UnPad

 hari pertama dan melepas lelah di camp













 hari pertama berkunjung ke baledesa..


30 hari camp KKNM UnPad


the House, tempat kami tidur, bangun, makan, sharing,
evaluasi, curhat, bekerja dan bernaung selama 30 hari di Balegede.
trima kasih bu sarmin dan pak sarmin :)
















hari pertama, di baledesa setelah acara penyambutan.
dengan pak kades, pak camat dan berpisah dengan pak jali...
 




berangkaaaattttt!!!

30 hari Camp KKNM UnPad -->> (part 2)


Proses KKNM      
Sebelum mengenalkan diri kepada masyarakat, sebaiknya para peserta KKNM lebih dulu saling mengenal. Diawali dengan pemilihan atau membuat struktur kepemimpinan kelompok KKN yang akan digunakan selama program KKNM berlangsung, sekretaris, bendahara dan struktur fungsi lainnya sehingga system selama program KKN berlangsung akan lebih terorganisir dengan rapi.
 Acara pemilihan ketua dan lain sebagainya, sebetulnya bisa dilaksanakan sebelum waktu keberangkatan. Untuk mengeratkan tali silaturahmi, pemilihan bisa dilakukan di sela-sela program pembekalan atau di sela-sela waktu sebelum keberangkatan ke lokasi KKN.
Dalam acara program pemilihan yang sebaiknya dilakukan sebelum keberangkatan ini, ada baiknya diadakan pula musyawarah mengenai barang dan perincian kepentingan pribadi maupun kelompok untuk dibawa. Agar lebih terasa kebersamaannya, bagilah barang bawaan sehingga satu orang memiliki satu tanggung jawab untuk membawa barang yang akan digunakan secara kelompok.
Selain musyawarah barang dan proses pemilihan struktur kepemimpinan kelompok, biasanya kelompok akan mengutus beberapa orang untuk melakukan survey terlebih dahulu ke lokasi KKN sebelum waktu keberangkatan. Hal ini dilakukan untuk proses pengenalan diri kepada aparat desa bahwa tim akan melakukan KKN dan untuk mencari rumah yang akan menjadi tempat tinggal. Sehingga, pasca pelepasan di universitas maka pada hari ketibaan pun mahasiswa tinggal langsung menempati rumah.

Pelaksanaan KKN
Minggu pertama berada di tempat KKN, biasanya digunakan untuk melakukan survey ke banyak tempat. Survey ini dilakukan guna menyelaraskan program KKN yang kemudian akan dirumuskan. Survey lokasi-lokasi sekolah, survey tempat-tempat pembuatan produk khas desa, survey mata pencaharian rata-rata dan banyak hal detail yang bisa ditanyakan mengenai lokasi.
Selama melakukan survey di minggu pertama, mulailah merencakana program yang akan dilakukan agar penggunaan waktu lebih efisien lagi. Karena satu fakultas rata-rata memiliki tiga orang kuota, maka ketua biasanya mengizinkan satu fakultas untuk mengajukan satu program. Tapi adakalanya satu fakultas hanya mendapat kuota satu orang, maka biasanya kuota yang tidak memiliki partner dari fakultasnya akan ikut serta ke dalam kelompok yang bidang keilmuannya hampir memiliki keterkaitan erat. Misalnya ketika hanya ada satu kuota dari ilmu komunikasi, bisa saja bergabung dengan tim dari kelompok sastra / ilmu budaya atau masuk ke tim kelompok sosial politik.
Setelah survey dan pencanangan program selesai, masing-masing tim pun akan langsung mengajukan program yang telah dirancang kepada ketua dalam rapat yang biasanya lebih santai dilakukan di malam hari. Memperkirakan waktu KKN yang hanya 30 hari, rata-rata ketua program KKN hanya akan menyetujui tiga program saja.
Program yang disetujui pun, sebetulnya harus memiliki argumen yang jelas dan tidak hanya berdasarkan kehendak ketua tapi harus dimusyawarahkan berdasarkan pertimbangan seluruh anggota kelompok. Pilihlah program yang real, program yang paling mudah untuk direalisasikan dan program yang menunjang juga program yang paling dekat dengan masyarakatnya itu sendiri.
Apabila program telah terpilih dan disetujui seluruh anggota kelompok, maka di minggu kedua dan minggu ketiga merupakan waktu pelaksanaan program tersebut. Meski program yang diadakan adalah program tim lain, tapi dalam pelaksanaannya seluruh anggota tim KKN harus ikut serta. Tidak satu pun yang tidak diserahi tanggung jawab dalam pelaksanaannya karena tim adalah satu kesatuan.
Pelaksanaan program dilakukan dengan membagi lagi ke dalam kelompok-kelompok kecil di beberapa titik objek program sehingga program lebih cepat selesai dilaksanakan. Karena apabila program dilakukan terus-menerus secara bergerombol, khawatir tidak tercapai target dalam program. Selain itu dalam pelaksanaan program selama satu / dua minggu, lakukanlah pula evaluasi program setiap malam. Ditambah evaluasi kepentingan kelompok, pengecekan apabila ada yangs sakit dan berbagai macam hal sebaiknya dibicarakan dalam evaluasi ini.
Perlunya melakukan evaluasi harian ini selain untuk membicarakan program, untuk menghindari konflik pula. Berhubung selama tiga puluh hari berada di tempat yang sama, ada lebih dari sepuluh kepala dengan kebiasaannya masing-masing maka guna menghindari konflik dan kelompok kecil (geng) maka evaluasi dilakukan untuk membicarakan pula unek-unek yang ingin disampaikan (atau kami biasa menyebutnya sebagai curhat malam).
Awal KKN berlangsung, satu sama lain masih akan saling menjaga image masing-masing karena masih belum terlalu dekat untuk berbaur dan rasa ingin pulang masih terasa. Tapi di minggu kedua dan seterusnya, justru rasa persaudaraan yang semakin erat membuat tim akan semakin kompak dan terkadang merasa enggan untuk pulang (biasanya menurut senior tapi memang demikian ternyatan kenyataannya J ).
Selain teknik pelaksanaan program, adapula teknik harian yang harus dibuat untuk keseharian tim. Seperti misalnya mulai dari pembagian jadwal piket masak, jadwal piket membersihkan rumah, jadwal piket mencuci peralatan makan dan masak, jadwal piket belanja sembako. Kenapa diselipkan jadwal piket masak dan belanja sembako? Saran dari tim (senior atau ketua tim sendiri) bahwa selain untuk menghemat biaya, masak sendiri dan belanja sendiri itu menjadi salah satu faktor yang memperat rasa kebersamaan selama KKN. Secara teori mungkin tidak terasa, tapi dalam pelaksanaannya akan sangat terasa.

Evaluasi KKNM
Belajar bersama masyarakat, program yang mengeratkan mahasiswa dengan warga. Kenali warga, lebih dekat dengan warga dan tinggalkan nama baik di mata warga ketika KKN berakhir. Jaga kekompakan kelompok.
Evaluasi akan dilakukan di akhir-akhir program. Selain evaluasi harian dalam tim, ada pula evaluasi dari universitas. Evaluasi universitas berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan program KKN, berkaitan dengan pelaksanaan selama KKN berlangsung. Maka dari jawaban-jawabn itulah akan mudah diketahui mana peserta yang ikut bekerja dalam pelaksanaan program dan mana yang tidak.
Meski tujuan akhir atau mungkin tujuan awal dari pelaksanaan program KKN ini diadakan adalah untuk mencari nilai yang berpengaruh terhadap IPK, tetapi pada akhirnya rasa kebersamaan itulah yang menjadi hasil akhir yang paling terasa. Terkadang nilai tidak lagi penting, justru dengan kebersamaan itulah yang kemudian melahirkan nilai yang bagus di mata dosen pembimbing.
Jadi, jagalah kekompakan selama program dan pelaksanaan KKN berlangsung. Rasa persaudaraan yang erat yang muncul karena kebersamaan selama 30 hari berlangsung, akan menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang hidup. Akan menjadi kenangan yang indah untuk kelak diceritakan. Hati-hati dengan dengan cinta lokasi, banyak kejadian di tempat KKN. :D
Suka duka KKN, tanggung bersama. Jaga nama baik sendiri, jaga nama baik tim, jaga nama baik kelompok dan jaga nama baik Almamater!

30 hari Camp KKNM UnPad -->> (part 1)

KKNM atau Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa yaitu program yang diberikan universitas kepada mahasiswa tingkat tiga dalam rangka belajar berkecimpung dan terjun langsung di masyarakat. Kalau dulu program yang dicanangkan hanya  bertemakan pembelajaran kepada masyarakat berdasarkan ilmu yang telah diperoleh di universitas, kini atau tahun-tahun belakangan ini universitas menambahkan program dalam pelaksanaannya sehingga tema yang diusung dalam pencanangan programnya pun mengalami perubahan.
Universitas kini mencanangkan program dengan tema baru yaitu belajar bersama masyarakat. Artinya, mahasiswa yang mengikuti program KKNM ini selain memberikan program kepada masyarakat berdasarkan ilmu yang telah diperoleh di universtias, mahasiswa juga harus belajar dari masyarakat itu sendiri. Belajar dari masyarakat, mempelajari apa yang menjadi mata pencaharian masyarakatnya, mempelajari apa yang menjadi ciri khas produk yang ada di masyarakat, mempelajari budaya dan kesenian setempat.
Program KKNM ini diikuti oleh seluruh peserta didik universitas. Tanpa dibatasi jurusan dan fakultas, semua akan berbaur menjadi satu. Baik dari ilmu sosial maupun eksakta, tetap akan dicampur dalam satu kelompok-kelompok kecil. Tidak peduli apakah itu dari kedokteran gigi atau pun dari sastra, asalkan kuota masing-masing kelompok KKNM dari tiap-tiap fakultas terpenuhi maka jadilah satu kelompok satu desa. Satu fakultas kurang lebih memiliki kuota tiga orang mahasiswa untuk satu kelompok KKNM, dikalikan dengan jumlah fakultas yang ada jadi sedikitnya satu kelompok akan mencapai sekitar 18 orang.
Dari segi waktu pelaksanaannya, program KKNM ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi satu adalah program KKNM yang bisa dilakukan di wilayah-wilayah yang bisa dijangkau dengan cepat secara pulang pergi dari kampus, karena program sesi satu ini diselenggarakan selama perkuliahan berlangsung. Program ini lebih menggambarkan pencanangan program lama dimana mahasiswa hanya memberikan program kepada masyarakat dan tidak menyelenggarakan program yang mencanangkan tema belajar bersama masyarakat.
Program sesi satu ini, dilakukan antara dua sampai tiga bulan karena sedikitnya waktu yang dimiliki mahasiswa untuk berada di lokasi KKN berhubung dalam penyelenggaraannya mahasiswa harus berbagi waktu dengan jadwal kuliah. Waktu yang sedikit harus sangat dimanfaatkan dengan memusyawarahkan jadwal piket kelompok yang disesuaikan dengan jadwal perkuliahan masing-masing, sehingga setiap harinya tetap ada mahasiswa yang piket di desa tempat KKN berlangsung.
Sedangkan program sesi dua adalah program KKNM yang sepenuhnya diselenggarakan selama 30 hari di desa-desa yang bisa dibilang jaraknya cukup jauh dari universitas. Program sesi dua ini diselenggarakan pada libur semester, baik semeseter alih tahun atau libur semester ganjil. Program ini dilangsungkan seperti sebuah camp karena mahasiswa selama 30 hari akan berada di lokasi dan tinggal di rumah warga, baik dengan cara menyewa satu / dua rumah warga atau pun ada juga warga yang secara sukarela mempersilakan rumahnya dijadikan tempat tinggal bagi mahasiswa-mahasiswa yang sedang KKN.
Setelah kuota kelompok KKN terbagi dan terorganisir dengan rata, setiap mahasiswa yang telah mendaftar akan terbagi-bagi menjadi kelompok KKN di beberapa kota per desa masing-masing maka mahasiswa akan mulai diberi pembekalan. Program pembekalan kurang lebih diselenggarakan selama tiga hari, penempatan kelas kelompok pembekalan sudah harus sesuai dengan kelompok KKN berdasarkan desa masing-masing yang berada dalam cakupan kota kecataman atau kota kabupaten yang sama.
Program pembekalan diadakan guna memberikan gambaran mengenai situasi dan lingkungan desa tempat masing-masing kelompok. Mulai dari kontur wilayah, kondisi masyarakat, kondisi alam, pendidikan, mata pencaharian rata-rata penduduk yang bisa dijadikan program belajar bersama masyarakat. Selain gambaran mengenai kondisi wilayah, program pembekalan ini terutama memberikan arahan agar mahasiswa membuat program yang tidak terlalu timpang dengan situasi masyarakat sehingga program yang akan diadakan akan lebih terarah.
Selain pengarahan mengenai program dan gambaran mengenai kondisi wilayah, dalam program pembekalan ini biasanya dijelaskan pula mengenai teknis selama penyelenggaraan KKN berlangsung. Berkaitan dengan tidak adanya mahasiswa yang pernah melaksanakan program KKN, maka salah satunya mengenai teknis keberangkatan dan teknis barang bawaan pun biasanya dijelaskan pula dalam program pembekalan ini.
Pasca mendapat pengarahan dan pembekalan, universitas bertanggung jawab pula melepas lalu mengantar peserta didiknya hingga lokasi KKN. Secara serempak seluruh tim akan dilepas pada hari yang sama. Diiringi satu orang dosen pembimbing, maka program KKN siap dilaksanakan.

Program KKNM
Pada hari pertama ketibaan di tempat KKN, biasanya mahasiswa dan dosen pembimbing akan disambut oleh kepala desa dan aparat desa. Setelah acara penyambutan, dosen pembimbing dan kepala desa akan langsung memberikan pengarahan mengenai teknis selama berada di desa. Seperti untuk selalu mengenakan jas almamater apabila bepergian atau mengenalkan diri agar bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat. Setelah pengarahan selesai, para peserta akan langsung survey berkeliling desa dengan diiringi aparat desa. Apabila memungkinkan, dua atau tiga orang mahasiswa akan ikut dosen pembimbing sementara waktu untuk mengikuti acara penyambutan di wilayah kecamatan.

Selasa, 10 Juli 2012

My Life As Gaido San


Gaido San diambil dari bahasa jepang, sebagai sapaan atau panggilan orang jepang kepada pemandu wisatanya. Gaido berasal dari bahasa inggris yaitu Guide atau pemandu wisata dalam bahasa indonesia, ditambah kata San sebagai tambahan kata sapaan hormat (untuk menghormati lawan bicara) dalam bahasa jepang yang kurang lebih bisa diartikan dengan bentuk sapaan hormat Mas, Mbak, Pak, Bu atau bentuk sapaan lainnya menghormati lawan bicara dalam bahasa Indonesia.
Gaido san atau pemandu wisata adalah pekerjaan berbicara seharian penuh atau pekerjaan yang sepenuhnya berbicara selama memandu wisata apabila wisata tersebut dilakukan lebih dari satu hari. Definisi pemandu wisata / tour guide / gaido san menurut Wikipedia adalah seseorang yang memberikan bantuan, informasi budaya, historis dan kontemporer interpretasi warisan kepada orang-orang pada wisata-wisata terorganisir, klien individu, instansi pendidikan, di situs-situs keagamaan dan sejarah, museum dan tempat-tempat lainnya yang menarik perhatian, yang biasanya memiliki kualifikasi wisata nasional atau regional diakui panduan.
Gaido san atau pemandu wisata dibutuhkan dalam satu tour wisata baik untuk wisatawan domestik atau wisatawan mancanegara, baik ada yang menawarkan diri secara individual atau dari travel-travel tertentu untuk mereka-mereka yang ingin berwisata dan membutuhkan seseorang untuk menunjukkan rute, memandu rute dan menerangkan berbagai macam hal mengenai lokasi yang dikunjungi selama berwisata. Selintas, pekerjaan sebagai pemandu wisata ini hanya pekerjaan mudah dimana seseorang hanya berbicara dan memandu sepanjang jalan. Padahal sebetulnya ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab besar yang harus dipegang Gaido san atau seorang pemandu wisata.
Pengetahuan, merupakan hal pertama yang harus dimiliki Gaido san atau pemandu wisata. Misalnya seseorang yang sedang memandu di sebuah gedung tua yang bersejarah, maka pemandu wisata wajib untuk tahu mengenai sejarah berdirinya, tahun berdirinya, tujuan berdirinya, luas, lebar, fungsi serta banyak hal detail lainnya yang kemudian akan menjadi penjelasan yang akurat kepada wisatawan yang sedang dipandunya. Hal selanjutnya, Gaido san sebisa mungkin membuat penjelasannya menarik sehingga tidak membuat wisatawan yang dipandunya beralih perhatiannya kepada hal yang lain. Situasi yang memungkinkan terjadi ketika pemandu wisata atau Gaido san sedang menjelaskan dan penjelasannya tidak menarik adalah secara perlahan-lahan wisatawan akan mulai tidak memperhatikan Gaido san sekalipun Gaido san sedang berbicara.
Berikutnya mengenai etika. Etika menjadi hal penting yang harus dimiliki Gaido San. Sopan santun terhadap wisatawan ketika memandu, tersenyum dan ramah menjadi faktor yang hanya seperti embel-embel dan berupa tambahan tetapi sebetulnya penting untuk dilakoni. Karena pekerjaan sebagai Gaido san atau pemandu wisata ini, apabila dimasukkan ke dalam kluster-kluster maka termasuk ke dalam kluster yang satu lingkup dengan pekerjaan teller atau customer service di Bank, pekerjaan sebagai Front Office Staff di hotel dan pekerjaan lainnya yang penampilan dan senyum menjadi faktor pertama yang menjadi penilaian tamu / nasabah atau pengunjung.
Selain itu bagi seorang Gaido san, mencoba membuat definisi-definisi singkat menjadi hal yang penting terutama bagi Gaido san yang memandu wisatawan asing. Seperti misalnya ketika tamu yang dipandunya menanyakan apa yang dimaksud dengan blangkon? Apa itu nasi timbel atau apa itu kain batik. Definisi yang meski singkat tapi setidaknya pilihlah kata-kata yang akan mudah dicerna oleh wisatawannya. Penting juga untuk diketahui salah satu misalnya ketika mengunjungi lokasi wisata adalah harga barang-barang, harga tiket atau jam berkunjung.
Gaido san atau pemandu wisata dari travel-travel biasanya akan memakai seragam tertentu dan berpakaian rapi, sedangkan Gaido san secara individu biasanya lebih berpakaian fleksibel atau santai. Menjadi Gaido san atau pemandu wisata, banyak lah membaca, banyak lah berbicara dan tampil lah meyakinkan agar setidaknya wisatawan yang dipandu akan merasa tenang melihat orang yang memandunya merupakan seseorang yang tahu akan kemana, tahu sedang berada dimana, tahu harus kemana dan tahu harus apa. Karena bagaimana jadinya apabila seorang pemandu wisata atau Gaido san yang sedang pergi memandu tamunya tapi ketika tamu bertanya dan bingung, Gaido san pun malah terlihat lebih bingung dan balik bertanya lalu mulai ketar-ketir tidak tahu apa yang harus dilakukan?
Memandu tamu secara individu, bisa dilakukan secara lebih fleksibel dan lebih bisa menonjolkan suasana pertemanan. Tetapi ketika memandu rombongan tertentu, baik rombongan wisata dari institusi formal atau rombongan dari paket tour anak-anak sekolah, maka harus ada schedule baku tertulis yang telah disiapkan.
Sebagai pemandu paket tour, pemandu wisata atau Gaido san bisa mengawalinya dengan memperkenalkan diri sebelum tour dimulai. Kemudian menjelaskan jadwal atau schedule hari itu, menjelaskan kemana saja tempat-tempat yang akan dikunjungi. Jam berkunjung lokasi wisata, waktu dan tempat makan (mulai dari sarapan hingga makan malam), jam istirahat, lamanya waktu kunjungan dan lamanya perjalanan yang akan ditempuh wajib menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan bagi Gaido san ketika membuat schedule. Kemudian, menjelaskan perlengkapan dalam bis (apabila menggunakan bis) seperti misalnya kantung yang bisa digunakan ketika mabuk perjalanan, obat-obatan ada dimana, ketika keadaan darurat haru bagaimana dan hal lain yang terkait dengan perjalanan.  
Satu hal penting bagi pemandu wisata atau Gaido san adalah harus selalu mengecek tamu atau wisatawan yang harus dipandunya, maka buatlah daftar nama dan berapa jumlah wisatawan yang sedang dipandunya. Demi menghindari hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan salah satu anggota tour, maka pengecekan biasanya selalu dilakukan ketika akan naik bus kembali atau ketika baru turun dari bus dan baru akan masuk ke lokasi wisata lainnya.
Gaido San atau pemandu wisata, pekerjaan berbicara seharian penuh. Banyak hal penting pula yang harus diketahui terkait lokasi, jalur yang dilalui dengan akurat dan apa saja hal penting yang perlu untuk disampaikan kepada wisatawan yang dipandunya, karena keakuratan informasi menjadi hal yang penting. Kondisi tubuh yang fit, harus diutamakan selain pengetahuan dan tampilan yang meyakinkan. Tetap tersenyum dan selalu ramah!

Senin, 09 Juli 2012

Levitasi

Levitasi adalah salah satu jenis tekhnik fotografi dimana objek menjadi terlihat seperti sedang melayang pada gambar yang dihasilkan. Teknik Levitasi ini booming setelah muncul foto-foto melayang yang diposting oleh Natsumi Hayashi di dalam yowayowacamera(dot)com, dimana gambar-gambar objek pada foto terlihat seperti melayang tanpa alat bantu apapun.
Kata levitasi itu sendiri, menurut salah satu komunitas Levitasi di ibukota bahwa Levitasi berasal dari bahasa Latin yaitu Levitas yang berarti ringan, sehingga membuat teknik fotografi levitasi ini menjadi menarik karena gaya yang dihasilkan dari foto tersebut seolah menceritakan perlawanan terhadap gaya gravitasi bumi.
Teknik yang dilakukan untuk menghasilkan gambar, objek harus melompat pada saat pengambilan gambar. Bisa sampai puluhan kali objek diharuskan melompat sehingga menghasilkan gambar yang sesuai yang membuat objek terlihat seperti sedang melayang secara alami. Maka kendala yang harus dihadapi dalam teknik fotografi ini salah satunya adalah dari objek itu sendiri, dimana objek diharuskan melompat sampai mendapat hasil yang terlihat natural.
Untuk bergabung dan menyelami fotografi levitasi ini, kini ada komunitas yang bisa diikuti. Selain bisa untuk sharing, belajar ilmu dan memposting foto-foto hasil sendiri, dari komunitas ini bisa juga dijadikan sebagai ajang pertemanan dan berkumpul dalam satu komunitas yang memiliki passion yang sama. Salah satu diantaranya adalah melalui Levitasi hore, yaitu komunitas fotografi levitasi Indonesia. Komunitas ini menyatakan bahwa siapa pun yang tertarik bisa bergabung, dengan kamera apapun, baik menjadi fotografer atau menjadi model. Sebagai referensi untuk hasil-hasil fotografi levitasi dan informasi lengkapnya bisa dilihat di levitasihore(dot)net atau (at)LevitasiHore.
So, selamat mencoba untuk menjadi melayang!!!