Tapi
itu semua hanya dongeng, bagian dari cerita yang selalu berakhir bahagia.
Karena kehidupan nyata tidak lah di sana, meski menuliskannya merupakan bagian
dari kehidupan nyata. Hanya saja terkadang, ada realita yang bak dongeng dan
ada dongeng yang benar-benar diadaptasi dari realita atau kehidupan nyata. Pada
bagian akhir cerita walau sebetulnya nyata, menggunakan kata ‘alangkah baiknya’
ditulis saja dengan kalimat penutup “Kisah ini hanya fiktif belaka, apabila
terdapat kesamaan nama, tokoh dan perisitiwa, hanya kebetulan semata!”.
“Maling
teriak maling!” kalimat yang selalu terngiang dan seolah tak ada ujungnya.
Namun, seulas senyum bisa tersungging ketika bisa melempar kalimat ‘strike’
pada seorang sahabat “Kayak gimana rasanya emang pas diteriakin maling?”. Tidak
berupa kalimat yang menjadi jawabannya, tapi gelak tawa dan jari telunjuk yang
mengacung tepat di wajah atau dengan kata lain “Bisa saja…!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar