Rabu, 10 Mei 2017

ICMI & Menak Tempo Hari


ICMI, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia. ICMI & Menak Tempo Hari, bak petuah lama yang kini menjadi dongengan anak hingga tidur. Diceritakan dalam narasi tanpa dialog. Membedakan antara golongan yang seharusnya tidak membedakan, karena untuk itulah semestinya ICMI & Menak hadir dilihat dari salah satu sudut pandang.
Priyayi, istilah lain yang juga digunakan sebagai pengganti istilah menak. Golongan darah biru orang bilang, bahkan sebagian menyebutnya dengan istilah Ningrat. Pembeda, kalau dalam salah satu keyakinan ada istilah kasta. Semestinya, tidak terjadi diantara ICMI & Menak.
Prilaku, Pendidikan, Tata Bahasa dan Cara Bertutur yang tempo hari seharusnya bisa menjadi pembeda sehingga dijuluki Cendekiawan & Menak. Dengan luasnya harta kekayaan yang dimiliki, bukan menjadi patokan lahirnya Para Cendekiawan dari ICMI dan istilah Menak tempo hari. Karena, Tengkulak bisa memiliki harta kekayaan berlimpah atau sejenis lintah darat. Contohnya Kawedanaan, Centeng, Guru, Saudagar, Kyai seperti yang ada diceritakan dalam fiksi sunda Mantri Djero.

Dea Jiwapraja
Feb. 25, 2017

Tidak ada komentar: