ICMI,
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia. ICMI & Menak Tempo Hari, bak petuah
lama yang kini menjadi dongengan anak hingga tidur. Diceritakan dalam narasi
tanpa dialog. Membedakan antara golongan yang seharusnya tidak membedakan,
karena untuk itulah semestinya ICMI & Menak hadir dilihat dari salah satu
sudut pandang.
Priyayi,
istilah lain yang juga digunakan sebagai pengganti istilah menak. Golongan darah
biru orang bilang, bahkan sebagian menyebutnya dengan istilah Ningrat. Pembeda,
kalau dalam salah satu keyakinan ada istilah kasta. Semestinya, tidak terjadi
diantara ICMI & Menak.
Prilaku,
Pendidikan, Tata Bahasa dan Cara Bertutur yang tempo hari seharusnya bisa
menjadi pembeda sehingga dijuluki Cendekiawan & Menak. Dengan luasnya harta
kekayaan yang dimiliki, bukan menjadi patokan lahirnya Para Cendekiawan dari
ICMI dan istilah Menak tempo hari. Karena, Tengkulak bisa memiliki harta
kekayaan berlimpah atau sejenis lintah darat. Contohnya Kawedanaan, Centeng,
Guru, Saudagar, Kyai seperti yang ada diceritakan dalam fiksi sunda Mantri
Djero.
Dea Jiwapraja
Feb. 25, 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar