Kamis, 15 September 2016

Morning Breezing – 2



“Aku takut akan pertemuan!”
“???”
Aku hanya tersenyum.
“???”
Aku hanya tetap tersenyum.
“Dengan adanya pertemuan...”
Aku tak berani melanjutkan kalimatnya, hanya bisa tersenyum sambil menelan ludah.
“Kamu takut bertemu dengan perpisahan?”
Aku hanya tetap tersenyum.
Dia hanya tersenyum kali ini sambil membuang nafas “Setiap awal...”
“Pasti memiliki akhir!” jawabku sambil kembali tersenyum.
Dia pun hanya menjawabnya dengan senyuman.

Aku langsung melipat novel yang sedang kupegang begitu terdengar suara pintu kamarku diketuk sekaligus dalam dua kali ketukan diikuti kata sapaan hormat. Menirukan dialog dari teks tulisan di novel, cerpen atau dialog drama visual, terkadang membuat lupa diri dan lupa waktu.
“Ya?”
Seorang pria setengah baya tersenyum dengan nampan di tangan kanannya.
“Ah iyaa!”
“Sandwich, telur gulung, sosis bakar, salad letuce dan buah potong?”
“Ya!”
“Adalagi?”
Aku hanya menggelengkan kepala.
“Ini billnya... Dibayar langsung atau...?”
“Disatukan saja ke dalam tagihan di akhir bulan!”
“Iya...  Tanda tangan di sebelah sini?!”
“Oke!”
“Terima kasih!”
“Ya... Terima kasih!”. 


Tidak ada komentar: